6 Kesalahan Fatal Dalam Dunia IT yang Mungkin Belum Anda Ketahui
1. Yahoo Melewatkan Facebook
1. Yahoo Melewatkan Facebook
Tahukah Anda kalau Mark
Zuckerberg pernah nyaris menjual hak kepemilikan Facebook kepada Yahoo?
Tahun 2006, Yahoo melihat potensi Facebook cukup besar untuk dijadikan
lawan MySpace. Mereka sempat menawarkan uang sebesar US$ 1 miliar kepada
Mark.
Namun saat akuisisi nyaris
terjadi, tiba-tiba Yahoo mengalami penurunan saham sampai 22 persen.
Reaksi Yahoo? Bernegosiasi menurunkan tawaran harga kepada Mark menjadi
US$ 800 juta saja. Jelas dirinya menolak dan akhirnya memutuskan untuk
membesarkan Facebook sendirian.
2. Real Networks Menolak "iPod"
iPod, pemutar file multimedia
paling populer saat ini, ternyata pernah ditolak konsepnya oleh Philips
dan Real Networks. Tepatnya tahun 2000, Tony Fadell menawarkan konsep
pemutar MP3 mungil, bergaya, dan menyediakan content-delivery system
yang memudahkan pengisian musik, bernama Pod.
Hanya Apple yang mau menerima
proposal Fadell dan memproduksi peranti yang kita kenal sebagai iPod
serta content-delivery system bernama iTunes. Saat ini iTunes
mendominasi 80% pasar musik digital berbayar di dunia.
Kabar Real Networks? Dengan
RealPlayer-nya, pendapatan mereka per tahun hanya segelintir dibanding
penghasilan Apple dari iTunes saja, belum ditambah penjualan iPod.
3. IBM Mengatrol Microsoft
Tahun 1980, IBM sedang
mengerjakan proyek PC pertama dan mencari perusahaan perangkat lunak
yang bisa menyediakan disc operating system (DOS). Awalnya mereka
meminta bantuan Gary Kildall dari Digital Research, pembuat sistem
operasi CP/M.
Namun negosiasi tidak berjalan
mulus sehingga akhirnya IBM beralih kepada duo Bill Gates dan Paul Allen
yang memiliki program Microsoft DOS. Kontrak pun terjalin dan IBM
menuai sukses besar, sekaligus mengangkat nama Microsoft.
Jika saja Kildall mau menerima tawaran IBM, mungkin perusahaannya-lah yang bakal meraksasa seperti Microsoft saat ini.
4. Xerox Alto "Dicuri" Apple
Vendor Xerox mengembangkan
sebuah komputer pertama yang memakai window-based GUI. Komputer yang ada
sebelumnya hanya mengandalkan teks sebagai operasionalnya.
Diberi nama Alto, komputer ini
sudah dilengkapi mouse, jaringan ethernet, dan editor teks WSYIWYG (what
you see is what you get). Namun saat diluncurkan tahun 1973, pasar
konsumen PC belum terbentuk.
Akibatnya Xerox hanya
mendistribusikan Alto ke beberapa universitas secara gratis. Nah, tahun
1979, Steve Jobs mengunjungi Xerox PARC, tempat pengerjaan Alto.
Saat melihat komputer ini, ia
langsung terinspirasi dan kemudian mengimplementasikan banyak fitur
utama Alto ke dalam Lisa dan Mac, dua PC yang sedang perusahaannya
kembangkan.
Ternyata Mac sangat laris manis,
sementara Xerox yang akhirnya mengikuti dengan memasarkan Xerox Star
(berbasis teknologi Alto) sudah terlambat masuk pasar.
5. "Google" Sebelum Google
Medio 1990-an ketika perang
antarmesin pencari masih berimbang antara Yahoo, Altavista, dan Lycos,
ada satu yang mencuat ke permukaan. Open Text Web Index namanya.
Mirip Google saat ini, Open Text
dikenal karena kecepatan respon, akurasi, dan komprehensif. Tahun 1995,
arsitektur Open Text bahkan dibeli Yahoo untuk diterapkan dalam mesin
pencariannya.
Namun dua tahun berselang,
pemilik Open Text memutuskan berpindah haluan ke sektor content
management system untuk enterprise. Padahal tahun 1998, Google baru
diluncurkan.
Jika saja Open Text (dan Yahoo)
tetap bermain di teknologi mesin pencari, mungkin saat ini merekalah
yang memimpin pasar. Sayang, mereka tak menyadari besarnya industri
mesin pencari pada masa seperti sekarang ini.
6. Microsoft Menyelamatkan Apple
Tahun 1997 adalah tahun
kebangkitan Apple. Dalam kondisi krisis keuangan akibat Mac-nya kalah
bersaing dengan Power Computing dan Radius, mereka terancam berhenti
produksi.
Untungnya, datang bantuan yang
tak disangka-sangka, Microsoft. Tanpa diduga mereka bersedia membeli
saham Apple sebesar US$ 150 juta, relatif cukup untuk memperpanjang
nafas.
Steve Jobs, sebagai negosiator
dalam perundingan dengan pihak Microsoft, akhirnya ditunjuk sebagai CEO
Apple. Kemudian lewat tangan dinginnya, Apple kini malah mampu
menandingi Microsoft dalam kompetisi bisnis IT.
0 komentar:
TOLONG TINGGALKAN KOMENTAR ANDA